Thursday, December 19, 2013

keinginan dan harapan (part 1)

keinginan dan harapan (part 1)
Thursday, October 28, 2010 at 8:49pm

setelah lama ngga baca buku, kmaren nemu buku bagus (hore!) di gramedia, judulnya firebelly. buku itu bercerita tentang kehidupan dari sudut pandang seekor katak yang kaki depan dan kaki belakangnya buntung. gw blom selesai baca si, tapi ada satu bab yang cukup 'AHA!' bagi gw.

bab ini tentang keinginan dan harapan. jadi suatu hari, si katak buntung itu -sebut aja firebelly- lagi ngobrol sama seekor katak tua. kira2 gini potongan ceritanya:

###

"aku berharap bisa tetap tinggal di sini," kataku, "duduk di sampingmu, melihat dari balik pancuran, menonton pemandangan di sisi lain kaca itu."

"berharap?" katanya, menekankan kata itu dan mengganti topik pembicaraan seperti seekor burung mengganti arah terbangnya karena embusan angin yang tak terlihat. "hati2lah dengan apa yang kamu harapkan."

"kenapa?"

"karena terlalu berharap, terutama berharap akan hal2 yang kemungkinan tidak akan terjadi bisa berbahaya."

"berbahaya? aku berharap sepanjang waktu. aku berharap dapat menangkap jangkrik terbesar. aku berharap punya dua kaki lagi. aku berharap-"

"pokoknya jangan mengacaukan antara berharap dan berkeinginan. apa kamu pernah mendengar cerita tentang jin yang keluar dari botol dan mengabulkan 3 keinginan?"

"tidak," kataku.

"sesosok jin dikurung di sebuah botol akibat kesalahan yang diperbuatnya. botol itu dilemparkan ke laut dan mengapung tanpa tujuan selama 1800 tahun. suatu hari, seorang nelayan menebarkan jaring ke laut. di dasar jaring itu, dia menemukan sebuah botol yang tampak aneh. dia membuka tutupnya dan jin itu keluar dalam wujud asap. jin itu demikian senang bisa bebas sehingga dia memberi kesempatan pada nelayan untuk menyebutkan 3 keinginan yang akan dikabulkannya. padahal dia tidak bisa mengabulkan 3 harapan."

katak tua itu berpaling ke arahku. "apa kamu mengerti? berharap adalah keputusan yang kita buat untuk diri sendiri; tak seorang pun bisa mengabulkannya. kenyataannya, kamu seekor katak yang punya dua kaki. seharusnya kamu tidak berharap memiliki empat kaki sebab hal itu jelas tidak mungkin terjadi."

"bagaimana kalau aku tetap berharap?"

"kalau kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, hal itu tidak terlalu menjadi masalah. berkeinginanlah semaumu untuk memiliki 4 kaki; tidak akan ada bedanya. keinginan hanyalah pikiran kosong-tidak penting, seperti melemparkan uang logam ke kolam air mancur atau mengucapkan keinginan pada bintang2. tapi jika kamu tidak pernah mendapatkan apa yang kamu harapkan, itu akan mempengaruhi pilihan2 yang kamu ambil, dan dapat mengubah dirimu nantinya di masa depan. kalau kamu menghabiskan terlalu banyak waktu dengan berharap tanpa sebab, mungkin akhirnya kamu akan tergelincir ke dalam ketiadaan harapan, ke dalam kehampaan"

"yah..." aku terbata2, kebingungan mendengar kata2nya. "seharusnya aku mengharapkan apa?"

"berharaplah akan hal2 yang dapat kamu capai dengan usahamu sendiri. ada banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk memenuhi harapanmu agar bisa menangkap jangkrik terbesar: perhatikan di mana tempatmu, perhatikan strategi dari katak2 lain, posisikan dirimu di lokasi yang tepat. tapi kamu hanya bisa berkeinginan bahwa kamu menjadi seekor katak berkaki 4"

"tapi untuk saat ini, aku ingin-"

"dengar ya," dia menyela. "milikilah keinginan untuk berkaki 4 semaumu, hanya saja jangan berharap untuk itu." seulas senyum aneh tersungging di wajahnya. kami berdua duduk dalam kesunyian dan berpikir.

###

No comments: