Thursday, December 19, 2013

past is nice place to visit but not a good place to stay

past is nice place to visit but not a good place to stay
Tuesday, July 3, 2012 at 3:09pm

sebuah monolog random di sela2 waktu istirahat makan siang:

della1: "klo lo punya mesin waktu, lo mau kmana?"
della2: "ke waktu gw masi bayi"
della1: "kenapa pngen balik ke masa itu?"
della2: "cuma pengen tau apa rasanya ngeliat diri sendiri masi dalam gendongan, masi blom bisa mandiri, apa2 masi bisa diselesaikan dengan nangis, dan masi sangat polos"
della1: "terus?"
della2: "udah"
della1: "udah?"
della2: "iya, kenapa?"
della1: "ya gapapa. emangnya ngga pengen ke masa2 yang lain?"
della2: "ya pengen. tapi mungkin cuma pengen berkunjung aja. gw takut nyasar, karna biar gimanapun, masa lalu bukan tempat tinggal yang pas buat gw, seindah apapun itu. makanya kalo nyasar bahaya kan. kalo waktu bayi, gw yakin banget ngga bakal nyasar. senyasar2nya, palingan ke gendongan nyokab, haha"

2011

2011
Sunday, December 18, 2011 at 10:48am

December 18, 2011 at 10:48am
*missed 1st guard audition 
...at the same date as family gathering 
*missed dream on audition (namarina dance musical) 
...at the same date as 2nd guard audition 
*failed in 2nd guard audition 
*got dengue fever 
...not so long after that, 
*bf got typhus 
...during my final school (college) project 
*failed a walk in interview as flight attendance 
...twice 
*got hit by motorcycle 
*broke a leg 
...at d-1 the story rehearsal (namarina dance musical) 
...at d-3 the story performance 
...at d-5 3rd guard audition 
*missed the rehearsal 
*missed the performance 
(automatically) will miss the audition 
*accepted as jember fashion carnival (jfc) volunteer 
...but won't make it, still "break a leg" (literally) 
*will miss performing at madah bahana in concert (mbic) 
*not yet employed 

well, what more can i say but "what doesn't kill you make you stronger"? :D

empu gandring

empu gandring
Thursday, September 1, 2011 at 10:17pm

bokap: hayo apa bedanya lajur sm jalur? 
gw: klo jalur yg berlawanan, klo lajur yg dibelah dua 
qopit: berarti dlm 1 jalan ada 2 jalur, dlm 1 jalur ada 2 lajur 
uli: itu cm dibolak balik doang tau 
semua: ... 

(lanjut) 

gw: knp si istilah yg dpake mirip2, jalur sama lajur? 
bokap: ya gatau, tanya aja sama empu gandring 
uli: empu gandring tuh siapa ya? 
semua: ... 

(lanjut) 

gw: parah bgt gatau empu gandring 
nyokab: hayo farhan (sepupu, kelas 2 smp-red), empu gandring siapa? 
farhan: yg bikin keris 
gw: li. bahkan farhan 2 smp loh, lo 2 sma, meeen! 
uli: ih aku gatau, ngga pernah denger 
gw: itu bahkan jawabannya "ngga pernah tau loh" mending ya klo lupa 
uli: knp si? ngga terkenal 
semua: ...

sesuatu banget

sesuatu banget
Thursday, September 1, 2011 at 2:51pm

qopit: gw masi ngga ngerti deh 'sesuatu banget' itu konteksnya apa 
gw: 'sesuatu banget' itu kan contextable (iya gw tau ini grammarnya salah bgt) 
nyokab: iya, si syahrini konteksnya lg sebel 
gw: aduh bukaaan. maxudnya si 'sesuatu banget' itu bs diaplikasiin di macem2 konteks 
nyokab: iya, bukan, itu loh, maxudnya si syahrini sebel, hal2 kecil aja kok dbesar2in 
bokap: bukan. itu yg dia menang gugatan itu, makanya namanya 'sesuatu banget' 
nyokab: si syahrini kan pernah jg digosipin sm siapa tuh vit, li? (gw ngga disebut, hiks) 
uli: shahrukh khan? 
semua: ...

kelinci dan kura-kura (extended version)

kelinci dan kura-kura (extended version)
Sunday, August 28, 2011 at 9:37pm

familiar dengan cerita ini?

###

kelinci menantang kura-kura untuk lomba lari.

sang kelinci berlari dengan cepat.
dan merasa hebat.
karena kura-kura bergerak amat lambat.

lalu sang kelinci memutuskan untuk tidur siang.
sehingga kura-kura berhasil menyusulnya dengan tenang.
dan menang.

###

selesai.
hikmah cerita: alon alon asal kelakon. pelan tapi pasti.
apa benar dongeng tersebut berakhir sampai di situ saja?
bagaimana kalau kita modifikasi sedikit ceritanya?

###


sang kelinci kesal akan kekalahannya.


ia kembali menantang kura-kura untuk lomba lari dengannya.
kura-kura menyetujuinya.
ia mulai merasa percaya diri akan bisa mengalahkan kelinci untuk kedua kalinya.

kura-kura tetap bergerak dengan pelan.
meskipun sang kelinci sudah berlari jauh di depan.
ia masih percaya ia tetap dapat meraih kemenangan.

namun kali ini kelinci belajar dari kesalahan sebelumnya.
ia belajar utuk tidak meremehkan pesaingnya.
melainkan terus berusaha sebisanya.
kali ini kelinci menang dengan mudahnya.

###

selesai.
hikmah cerita: "pelan tapi pasti" memang baik, namun cepat dan pasti lebih baik.
berakhirkah sampai di sini? belum.

###


kali ini kura-kura yang merasa kesal.
ia menantang kelinci untuk berlomba sampai final.


kura-kura menentukan lintasan.
kelinci sepakat tanpa pertanyaan.

kelinci unggul di awal.
karna ia dapat berlari kencang di lintasan yang landai maupun terjal.
sehingga ia percaya diri bahwa ia tetap akan menang sampai final.

namun, kejutan datang.
garis final ternyata berada di seberang sungai yang dalam dan tenang.
di tepi sungai, kelinci berhenti kebingungan dan kura-kura tersenyum senang.
tentu saja ia menang.

###

selesai.
hikmah cerita: even the best runner never can beat the best swimmer in the ocean. so, know your strength and make the best of it.

oke. belum selesai.
janji, ini terakhir.

###

lebaran hampir tiba.
para hewan berkumpul dan bercengkerama dengan tetangga dan sanak saudara. 
termasuk kelinci dan kura-kura.
mereka kembali bersua.

kali ini kelinci menawarkan permainan baru.
kura-kura mengangguk setuju.

dengan lintasan yang sama, mereka membuat kesepakatan.
kelinci menggendong kura-kura sampai ujung lintasan.

sedangkan kura-kura menggendong kelinci melewati sungai sampai ke tepian.
di hilir sungai, mereka berdua tersenyum penuh kemenangan.

###

selesai. kali ini benar-benar selesai.
hikmah cerita: teamwork works.

masih tidak puas?
silakan lanjutkan sendiri ceritanya dan tentukan sendiri hikmahnya.

selamat (menjelang) lebaran semuanya ;)

###

mi ramen

mi ramen
Saturday, August 6, 2011 at 3:45am

terinspirasi dari celetukan singkat haritz waktu latian (kamis): 

haritz: saat2 kaya gini air putih aja berasa nikmat banget ya 

haha, tema 'khas' puasa ya? 

bsoknya (jumat), gw ngebahas lagi sama icha di kosan. kira2 penggalan dialog gw sama icha bgini: 

gw: masa ya cha, kmaren kan gw ngobrol sama haritz (blablabla, cerita lagi soal hari kamis). gila ya padahal air putih tuh biasa banget, tiap hari juga minum. tapi saat latian mb DAN puasa di mana kita harus nahan dahaga, air putih itu semacam... dewa 

icha: gw jadi inget 1 cerita yang gw tonton dari film tentang koki. jadi gini ceritanya... (icha mulai cerita) 

### 

ada seorang koki yang punya misi bikin mi ramen seenak bikinan komandan dia dulu. wait wait wait. komandan? komandan apa? jadi gini. dia itu dulunya pernah ikut wamil (wajib militer). nah, si komandannya ini pernah bikinin dia mi ramen yang super enak selangit ketujuh. 

nah sekarang, dia mau bikin ramen yang seenak itu, tapi ngga pernah berhasil, padahal dia udah nyoba berbagai macam cara, nyampur2in segala rupa bumbu, tapi gagal terus bikin mi seenak bikinan si pak komandan. 

akhirnya dia dateng ke rumah si pak komandan. sama komandannya, dia disuruh kerja berat. tebang pohon, ngangkut2 barang berat (gajah?), dll. berhubung dia pengen banget tau resep rahasia mi ramen 'langit ketujuh' ala komandannya itu, dia lakuin aja apa yang disuruh. 

selesainya dia kerja, komandannya bikinin dia mi ramen. dan seperti yang udah dia duga, rasanya bener2... dewa. saat dia menyeruput kuah terakhir mi nya, di alas tatakan mangkok ada tulisan: 

"makanlah saat kamu benar2 lapar" 

### 

icha: naaah, itu sama kasusnya kaya puasa. pas buka kayanya makanan apa aja tuh nikmaaat banget 

gw: gw jadi mikir deh ya cha. apa jangan2 kenapa orang2 kurang mampu itu bisa lebih bahagia dari orang2 kaya raya ya karna mereka gampang buat bersyukur, sesimpel "bisa makan nasi aja udah sukur". sedangkan orang2 kaya raya bisa dapet apapun, jadi 'standar' syukur nya lebih tinggi 

icha: kan emang itu salah satu tujuan puasa. biar kita juga bisa ngerasain jadi orang2 yang 'makan aja susah'... 

(dan obrolan itu keputus karna gw udah dijemput dan harus pulang) 

sepanjang perjalanan pulang itu gw mulai 'merebus' apa2 yang gw inget, mengaitkan sama pembahasan yang 'salah-banget-diomongin-pas-puasa' di atas (ditambah liputan tentang es campur dkk yang melatarbelakangi obrolan gw dan icha. oh cobaan, haha). 

gw jadi mikir deh (mikir mulu lo del). kan katanya kenapa makanan terasa nikmat itu salah satu faktornya adalah air liur. jadi apa jangan2 kenapa makan saat buka puasa terasa nikmat itu karna produksi air liur meningkat di saat2 nunggu buka (ngabuburit) ya? 

sotoy2an si emang, haha, tapi bisa jadi kan? soalnya (klo ngga salah) gw pernah baca klo istilah 'ngiler' itu bukan air liur netes2 kaya bulldog, tapi meningkatnya produksi air liur karna terstimulasi oleh makanan/minuman yang kita liat ato aroma masakan yang kita cium. lalala, ya kira2 begitu deh pokoknya. 

ini gw ngomong apa si sbenernya? pokoknya intinya puasa itu bikin kita gampang 'ngiler' karna perut laper jadi bikin makanan jadi nikmat beneeerrr. 

dan dikaitin sama 'cerita mi ramen' di atas, kadang, makanan jadi spesial itu bukan karna makanan nya, tapi karna lapernya (sumpah ini kesimpulan cetek amat ya) 

*ditulis di jam 02.11 dimana beberapa jam lagi akan saur dan puasa 

terakhir, meskipun telat, pngen ngucapin: selamat puasa buat yang menjalankan. bersyukurlah orang2 yang masi dkasi kesempatan buat menikmati puasa dan bisa ngerasain 'mi ramen' dan 'air putih' dalam bentuk yang lain :)

self-esteem vs self-confidence

self-esteem vs self-confidence
Wednesday, May 11, 2011 at 11:29pm

wowow, kangen banget deh ih nulis notes. udah super lama rasanya. prolog curcol dulu ah, hoho. di tengah2 kegalauan menjumpai deadline tka yang dkasi kampus maupun desakan nyokab, gw menemukan keasikan yang udah lama gw lupain: cari tau tentang suatu hal random yang bikin penasaran dan 'menterjemahkan' sendiri dengan bahasa (absurd) gw. YEIY, ulalalala!

jadi ceritanya, gw dapet isu tentang self-esteem vs self-confidence. oke, sesaat lewat gitu aja, karna fokus gw (lagi2) kesedot sama per tka an dan per lalala an (abaikan bahasa aneh ini). trus mengendap beberapa hari. entah gmana, gw tiba2 penasaran. emang apa sih bedanya? nyari2, kira2 bgini intinya:

self-esteem: how we see our inner-self. our own value.
self-confidence: how we trust our ability and show it. more outward.

self-confidence ini sifatnya parsial dan merupakan bagian dari self-esteem. misalnya, orang macem dexter gitu, yang sukanya eksperimen2 di lab. dia punya self-confidence yang tinggi di bidang science, tapi di bidang lainnya (misalnya fashion) dia punya self-confidence yang rendah. dia ngga ngerti lah soal fashion2an. ngga berani klo dsuruh adu pengetahuan soal baju2an. tapi secara general, dia sadar klo dia pinter di bidang science dan bisa menerima klo 'geek' macem dia bukan orang yang fashionable (secara bajunya dexter sama semua satu lemari). itu berarti self-esteem nya dia tinggi.

okeh baiklah, gw gatel pngen cerita lengkap, haha. aduduh kangen tingkat dewa banget asli sumpah masa2 'nyampah' lewat notes. jadi sbtulnya isu di balik self-esteem vs self itu bgini ceritanya. gw lagi ke kampus. trus ucuk2 ngeliat stand graphology, ilmu membaca tulisan tangan. gw penasaran dong ya. trus nyoba lah ceritanya. dan dia bilang kira2 gini:

"lo punya ukuran huruf yang besar, tapi menariknya, tiap huruf kapital, besarnya sama kaya huruf lainnya. ini berarti lo punya self-esteem yang tinggi tapi kurang punya self-confidence. diliat dari spasi antar tulisan (klo pake istilah di word kaya 'line spacing 1.5 ato double' kali ya), lo tipe orang yang gampang bersosialisasi. lo juga tipe orang yang ngga bisa kerja di balik layar dan punya kemampuan teamwork yang bagus. lo punya banyak ketertarikan, tapi sayangnya ngga fokus, gampang terdistraksi (eh yang ini IYA BANGET loh mas, haha hiks). di sini juga keliatan klo lo punya kekhawatiran akan masa depan karna cenderung 'live for present' (ngeeek. tepat sasaran lagi) dan suka bertindak berdasarkan intuisi, impulsif"

ah ngga inget persisnya kata2nya. tapi yah kira2 bgitulah. waktu itu gw cuma bisa nyengir2 sambil ngangguk2 aja, tapi secara canggih, perkataan diiringi 'nyengir2-ngangguk2' itu bisa terserap cukup banyak dalam memori tingkat 'goldfish' gw ini.

okeh, tadi lagi ngomongin soal self-esteem vs self-confidence del, BUKAN perkara 'goldfish memory'.

lanjut ke topik utama. berhubungan dengan "apa sih bedanya?" tadi, timbul pertanyaan2 lain:
1. gmana bisa self-esteem tinggi tapi self-confidence kurang? kok bahkan gw ngga sadar ya?
2. ini beneran ngga si? (well, sbenernya ini harusnya jadi pertanyaan paling awal. maafkan otak saya yang random)
3. emang 'kurva' nya gmana si? berbanding lurus, terbalik, melengkung ke atas, melengkung ke bawah, lurus horizontal, lurus vertikal, ato gmana? apa fleksibel? klo emang fleksibel, dalam hal apa orang bisa punya 'kurva' tertentu?
4. klo emang self-confidence itu parsial, yang si mas graphology sebut2 itu self-confidence dalam hal apa? (ya ngga sedalem itu juga kali del dia analisanya. secara gretongan juga)

ngeeek. gw pusing sendiri. mari kita bedah satu2.

dari artikel2 yang gw baca, ada yang bilang klo orang dengan high self-confidence blom tentu punya high self-esteem. misalnya tampak luar dia jago pidato lalalala, padahal dia "full of self-loathing" (istilah apapula ini?). klo kata wikipedia, self-loathing itu semacam "extreme dislike of oneself, or being angry at oneself" ya pokoknya itulah ya intinya.

berhubung gw males ngubek2 lagi, jadi maaf ngga nyantumin sumber2. tapi yaudalah ya, bukan karya ilmiah kok. toh cuma 'coret2an' gw pribadi ini aka nyampah aka curcol.

trus gw juga baca2in komen2nya, ada yang cerita klo dia ngerasa kurang self-confidence. dia kaya 'ngga puas mulu', feel no great about him/herself indeed. padahal dia punya banyak track record prestasi yang bagus. setelah lalala (ini apa sih maxudnya? entah banget deh) dia sadar klo permasalahannya itu bukan pada self-confidence, tapi self-esteem.

oooh i see.. i see.. *ngangguk2* berarti self-confidence tuh semacam "semakin kita mengasah kemampuan, semakin bisa meningkat self-confidencenya" sementara self-esteem tuh semacam "apapun yang terjadi dalam hidup gw, gw tetep 'cinta' dan menerima diri gw apa adanya". gitu kali ya? entah juga si, gw sotoy, haha.

btw oot tapi nyambung, waktu itu, selain tulis tangan kan diminta tanda tangan juga. trus si mas graphology bilang klo tanda tangan itu semacam 'pencitraan', gmana kita mau diliat orang seperti apa, gmana kita menunjukkan diri kita. sementara tulisan tangan itu semacam 'input' buat diri sendiri, kita apa adanya. jadi, klo ada orang bilang bisa ngebaca seseorang dari tanda tangan tanpa liat juga dari tulisan tangannya, itu kurang akurat analisisnya. itu kata masnya. aduuuh, siapa si namanya? maaf ya mas lupa nama. tapi kata2nya inget kok (efek terbiasa meng quote orang).

trus yang menarik, dia bilang saraf motorik saat nulis itu kehubung sama kognitif kita. jadi misalnya tadinya nulis pake kanan, trus karna satu dan lain hal jadi harus pake tangan kiri, ato bahkan pake kaki. nah, ntar tulisan tangan kiri maupun kaki, lama kelamaan bisa sama kaya tulisan tangan kanannya. ih lucu ya.

oiya, kembali ke isu awal. apa kabar dengan kasus gw: dbilang "punya self-esteem yang tinggi tapi kurang punya self-confidence"? well, sebetulnya gw gamau nelen mentah2 omongan masnya, tapi sejujurnya ngg.. bikin kepikiran (dan penasaran) si. syirik ngga si namanya gw? ngga lah ya, itu kan ada penjelasan ilmiahnya, ada ilmunya. ya ngga si? (labil)

sambil nulis ini gw sambil googling2 dan nemu salah satu contohnya. yah at least untuk sementara dapet gambarannya lah ya buat pertanyaan nomer 1. misalnya seseorang nganggep dirinya pinter. trus suatu saat dsuruh presentasi ni. dia gugup, keringet dingin, deg2an, dan malah ngaco2an presentasinya. padahal dia tau banget dia menguasai apa yang bakal dia presentasiin. dia masi ngerasa dirinya pinter, tapi dia ngerasa ngga punya cukup kemampuan untuk menjelaskan di depan orang banyak.

contoh lainnya. misalnya seseorang punya suara yang bagus, gambar tangan yang okeh, ato jago nari. walaupun dia tau dengan pasti akan skill2nya itu, dia malu buat nunjukin itu ke orang2. simply karna ngga pede.

eh itu bukan contoh gw ya, takut dbilang "wooo della curcol" ngga kok, seriusan itu ambil contohnya dari artikel2 di internet (ih geer an amat si lo del). eniweeeiii, pertanyaan nomer 1 blom selesai. lanjut. kenapa gw ngga sadar? karna gw blom tau. kenapa gw blom tau? karna gw blom sadar. jadi sadar dulu ato tau dulu?

menarik deh ih fenomena self-esteem vs self-confidence ini. jadi inget cleo. gw rasa ya, tu kucing punya self-confidence yang tinggi deh atas kemampuannya nakut2in-nyakar-gigit-nyerang orang. tapi punya self-esteem yang rendah, dia ngga yakin klo dirinya disayang majikannya, hiks (ini kayanya sotoy deh. bodo ah. ngga ngerti juga gw sejujurnya sama jalan pikiran tu kucing. sedih deh, berbulan2 pelihara ngga bisa2 akrab *numpang curcol lagi)

coba menjawab pertanyaan nomer 3, berarti kurvanya emang bener2 fleksibel. bisa gmana aja tergantung kasusnya. ya ya ya, cetek emang. gagal lagi, haha.

AH GW TAU!!! menjawab pertanyaan nomer 4, mmm.. gmana ya? takut nulisnya. semacam "gw tau gw punya pemikiran tersendiri akan penjelasan suatu hal, tapi gw ngga bisa ngejelasinnya". semacam ngerasa ngga ahli dan ngga cukup self-confidence buat menyimpulkan sesuatu walopun tau gw 'punya' kesimpulan. yah gtu deh pokoknya.

jadi apa kesimpulannya? gw harus lebih berani menyimpulkan. okeh gw coba. jadi kesimpulannya, ngg.. ngg.. ngg.. 4 pertanyaan gagal terjawab (JEGER). eh tapi seenggaknya mencerahkan si, seenggaknya topik ini adalah sebuah distraksi yang menyenangkan.